Ini merupakan sambungan dari posting yang sebelumnya.
Kedua. Masalah memilih jurusan. Tidak boleh berpikir hitam putih, “Kalau tidak Teknik Elektro ITB, lebih baik tidak sama sekali”. Itu sih konyol namanya. Memang teknik elektro hanya di ITB yang terbaik, dan pula apakah jurusan yang sama atau bahkan jurusan lain di UGM, UI, UNAIR, dst tidak cukup bonafide? Lagi pula kalau pilihan terlalu kencang, dan celakanya tidak diimbangi oleh kemampuan, itu namanya “Bagai pungguk merindukan bulan”. Sampai kapanpun cuma impian kosong.
T’rus bagaimana?
Contohlah seorang samurai, bagaimana dia membabat lawan dengan pedang bermata duanya. Selalu mempertimbangkan peluang sabetan, bila perlu kiri-kanan oke. Juga dalam memilih jurusan.
Kiatnya…???
Hindari memilih jurusan yang sama, terlebih lagi jika keduanya sangat favorit di mata siswa yang lain. Misalnya Hubungan Internasional dan Akuntansi. Ini gila dan sangat-sangat gila. Yup, kamu tidak salah baca, itu sangat gila…. Gila…. Gila….. Sebaiknya pilihan kedua diletakan di tempat yang aman (safe) namun masih mempresentasikan keinginan dan tujuan hidupmu. Sedangkan pada pilihan pertama letakkan ditempat yang optimis, yang benar-benar kamu harapkan namun dengan yang masih terjangkau dengan otak dan kemampuanmu. Dengan demikian kamu membabat sasaran pilihan jurusan dengan pedang bermata dua. Dan kamu punya kesempatan besar untuk lulus. Amin….
Ketiga. Masalah strategi mendapatkan skor nilai dari sebuah Passing Grade. Misalnya kamu ingin masuk Kedokteran UGM dan Teknik Kimia UGM sebagai pilihan kedua. Dan kita tahu bahwa kedua tersebut mempunyai Passing Grade yang sangat tinggi.
Untuk bisa lulus pada pilihan jurusan tersebut, kita haru menetapkan target perolehan skor sebagai berikut :
Ingat! Kemungkinan mendapat skor maksimal terletak pada soal-soal TPA dan Kemampuan dasar, karena soal kemampuan IPA atau IPS cenderung lebih sulit. Jadi coba pelajari lebih serius bidang pelajaran kemampuan dasar agar mendapatkan skor yang maksimal.
Keuntungan yang akan diperoleh akan sangat banyak, diantaranya adalah :
- Secara psikologis, akan lbnih terdorong untuk berbuat lebih baik pada pengerjaan soal selanjutnya. Bayangkan jika kita tahu bahwa nilai Kemampuan Dasar sangat jelek, mungkin semangat, dorongan, dan motivasi akan menurun secara drastis atau bahkan hilang sama sekali.
- Nilai akhir akan menjadi bagus karena mendapat nilai maksimal pada ujian pertama
- Bagi IPC, yang jurusannya IPA dan IPS maka, pilihannya tidak terlalu menjadi masalah, karena IPA atau IPS akan mendapat peluang yang sama.
Jadi bagaimana dengan kamu…????
Apa strategi selanjutnya yang kamu miliki???
0 komentar:
Posting Komentar