Rabu, 17 Maret 2010

Kenapa Harus Kuliah Akuntansi..???

Aq da cerita yang d copas dari blog temen sekelas..
Gooo...go.oo..

Cerita ini berawal waktu kita pulang kulia hari sabtu (07/11/09).

hari ini selesai kuliah, kami (yanti, anne, aka, ika) gag langsung pulang.kami duduk2 dulu di kampus. seperti biasa tempat favorit kita nongkrong itu adalah lorong C.

siang itu (11.30) qta gag hanya bengong2 aja..tapi juga curhat2an, ngmgin tugas, ledek2an ampe ngmngin ttg rasanya kuliah di JURUSAN AKUNTANSI ini..

alhasil...semua nya dikeluarin..dari cita2 jaman dulu pengen jadi apa, sampe bakat yang terpendam, sape akhirnyah nyasar ke AKUNTANSI..

huuuuffffttttt...APA KITA SALAH MASUK JURUSAN?! mmm... itu dia pertanyaan nya..
secara cita2 kita itu:


- ELMAYANTI ARFIE a.k.a YANTI
*pengen banget masuk KEDOKTERAN, KOMUNIKASI, PSIKOLOGI dan DESAIN GRAFIS.. karena ngebet masuk FK ampe rela nganggur setaun untuk nyoba lagi masuk FK taun depan nya. padahal nti uda lulus di FMIPA UNAND, TEK.ELEKTRO POLTEK UNAND, dan FH UNAND. tapiii... demi masuk FK taon dpn nya gag diambil tu semua kesempatan.

alhasil: taun depan nyah, FK ttp gag mihak ama nti. jadinya ngambil AKUNTANSI karena prospek kerjanya OK. InsyaALLAH. AMIN.

*pengen kerja di stasiun tipi ex: TRANS TV. pengen jadi Tim Creative, PR. kenapa cth nya harus trans tv? karena seragam trans tv okeii. modis. jd pengen punya.:D pengen jadi potographer.

- ANNE MUSTIKA P a.k.a ANNE
*masuk IPDN, dan pengen jadi potograper yang jago edit poto, punya camera SLR.

alhasil: IPDN gagal test dan akhirnyah ambil AKUNTANSI.

- AKROMI KHAIRINA a.k.a AKA
*pengen jadi DESAIN GRAFIS gara2 sering liat abangnya buat desain. dari SMP udah obsesi banget. pokoknya ntar klo udh gede harus kulia di desain grafis.

alhasil: ke AKUNTANSI jugaa..

- FRISKA SAFITRI a.k.a IKA
*pengen masuk HUKUM. suka aj ngeliat orang yg kerja di bidang hukum.

alhasil: AKUNTANSI kata nyah bagus.. jadi yuk mariii..

*pengen sekolah di sekolah seni. tpi gag ada masa depannya ktanya. jadii... hanya sebatas impian...

tapi skg.. kita udh ada di jurusan ini teman2.. DI AKUNTANSI.. maka SYUKURILAH !!!AKUNTANSI juga OK kok di banding cita2 kita dulu. sekarang kita hanya perlu bersyukur dan jalani ini dengan ikhlas.InsyaAllah hasil yg kita dapat pun akan baik dan bermanfaat untuk kita dan orang2 disekitar kita.AMIN. semua butuh proses. nikmati. maju terus.

kita gag harus kuliah ditempat SENI, DESAIN GRAFIS, PSIKOLOG dan POTOGRAPHER. karena itu semua udah bakat lahiriah.toh, buktinya kita kuliah di akuntansi ini aja bakat kita sering di pake n ngebantu tmen2 kita yang lain.klo ud bakat itu gag perlu sekolah. Otodidak jauh lebih memberikan pelajaran. BAKAT ya BAKAT.hehehehe.... ^^
intinya KITA GAG SALAH JURUSAN !!!!!GANBATTE !!!! sebentar lagi teman2... :))

Oleh : Elmayanti Arfie

Mahasiswa Berdemokrasi... Yakin..???

Pada keadaan iklim demokrasi yang kondusif, keberadaan demonstrasi adalah suatu hal yang wajar. Demonstrasi merupakan cara untuk mengetuk pintu cabang kekuasaan, baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, demi menyampaikan aspirasi yang terabaikan dan memperlihatkan kenyataan yang luput dari perhatian.


Di era informasi, seringkali demonstrasi yang terjadi diliput oleh media dan terlihat oleh publik dalam cakupan yang luas. Inilah yang berpotensi mereduksi tujuan demonstrasi menjadi sarana unjuk dukungan jumlah maupun unjuk kekuatan. Unjuk dukungan terlihat dari adanya demonstrasi yang dilakukan oleh dua kubu berbeda, masing-masing ingin memperlihatkan kepada publik bahwa kubu merekalah yang lebih mencerminkan aspirasi rakyat. Dari fakta masa lalu, dapat dilihat bahwa kubu-kubu berbeda tersebut berpotensi untuk bentrok satu sama lain.

Unjuk kekuatan terlihat dari aksi anarkistis dan kekerasan, yang seakan ingin menekankan bahwa demonstran tidak bisa diabaikan, atau akan ada konsekuensi perusakan. Hasil-hasil positif demonstrasi yang berhasil mewujudkan aspirasi publik menjadi bentuk nyata dapat kita lihat di masa lalu. Demonstrasi tahun 1965 dan 1998 merupakan dua contohnya.Ada kesamaan dalam keberhasilan kedua demonstrasi tersebut,yaitu mendapat dukungan publik. Walaupun ada ekses dari demonstrasi yang dilakukan, seperti fasilitas publik yang rusak, tetapi publik tetap mendukung karena merasa esensi demonstrasi yang dilakukan benar-benar aspirasi kolektif dari publik. Demonstrasi menjadi kehilangan dukungan publik ketika demonstrasi dianggap lebih banyak merugikan publik.

Pada dasarnya, demonstrasi sedikit banyak memunculkan gangguan terhadap kepentingan umum, sehingga persepsi umum publik terhadap demonstrasi adalah negatif kecuali jika esensi dari demonstrasi tersebut dapat dipahami publik sebagai perpanjangan tangan aspirasinya.

Dengan ditambah aksi kekerasan dan perusakan, makin banyak gangguan yang dirasakan publik sehingga demonstrasi yang dilakukan tidak lagi didukung publik. Untuk itu, yang perlu dilakukan para demonstran adalah memperhatikan kepentingan publik dengan sungguh-sungguh. Toleransi dan tenggang rasa terhadap pengguna ruang publik lainnya perlu dijunjung tinggi. Perlu disadari, demonstran juga merupakan fragmen dari publik, sehingga demonstran perlu memandang publik sebagai bagian dari dirinya.

Selain itu, yang perlu dikedepankan dalam demonstrasi bukanlah unjuk kekuatan, tetapi penyampaian aspirasi. Mungkin mengecewakan ketika aspirasi yang ingin disampaikan kepada cabang kekuasaan tidak tersampaikan, tetapi ketika aspirasi tersebut murni, dukungan publik akan datang. Sebaliknya, ketika berpaling kepada aksi anarkis, demonstran berada dalam posisi berlawanan dengan publik, dan akibatnya cercaan yang akan datang.

Oleh : Bella Rifaldi
Mahasiswa Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Pasang Iklan

bisnis,pendidikan,agama,soal um ugm
 

Banner My Flend

Anggota yang Ikutan

Blognya soalumugm.com Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template